Cemburu bisa saja muncul tiba-tiba saat seseorang terlihat tertarik dan menggoda kekasih dalam sebuah pesta. Atau, saat suami bercerita tentang rekan kerja baru dengan antusias. Namun jangan sampai Anda menjadi seorang pencemburu buta.
Secara biologis, cemburu merupakan sinyal untuk memperhatikan sesuatu yang berpotensi membahayakan hubungan sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi hubungan. Bila dilihat dari cara ini, cemburu merupakan perekat dalam hubungan dan membuat Anda awas akan bahaya.
Tapi, bila berlebihan tentu saja bisa merusak hubungan. Jadi, bagaimana cara mengelola perasaan cemburu?
Bila cemburu menghinggapi, jangan malu membicarakan pada pasangan. Jangan langsung menyalahkan si dia. Utarakan perasaan dan persepsi Anda pada pasangan. Saat pasangan merasa tertarik pada orang lain, jangan berusaha tak peduli atau menganggapnya berlebihan. Tetapi, instropeksi hubungan karena hal ini pasti terjadi di satu waktu.
Untuk mulai menilai bahaya nyata dari rasa tertarik pasangan atau Anda sendiri, ajukan pertanyaan ini bersama pasangan mengenai orang maupun kondisi yang memicu rasa cemburu, seperti dikutip dari Shine.
- Apakah Anda tertarik secara seksual padanya?
- Apakah Anda berfantasi tentang dia?
- Apakah Anda merasa tertarik pada dia secara emosional?
- Apakah Anda membuka diri dan berbagi informasi pribadi dengannya?
- Apakah ada sesuatu yang terjadi antara kalian berdua dan Anda merasa tidak nyaman membicarakannya dengan pasangan?
Jujurlah pada diri sendiri dan pasangan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Jika ada jawaban 'ya', Anda dan pasangan bisa membuat rencana menghadapinya. Cara melindungi hubungan adalah menjauh dari orang bersangkutan, misalnya meminimalkan kontak dengan pihak ketiga.
Berada dalam komitmen jangka panjang membuat kedua pihak perlu waspada terhadap 'sinyal cemburu' atas objek atau kondisi yang dapat menimbulkan hal serius. Bila digunakan dengan tepat, rasa cemburu dapat dipakai sebagai alat untuk melindungi ikatan cinta kalian agar bertahan seumur hidup.
0 komentar:
Post a Comment